Memahami HACCP Memastikan Jaminan Produk Pangan

pixabay.com

Memahami HACCP atau Hazard Analysis and Critical Control Point dalam penerapannya yang lebih spesifik, khususnya di bidang kuliner tentunya dianggap sangat perlu. Hal ini dijamin bisa meningkatkan mutu serta tingkat keamanan konsumsi dari sebuah produk kuliner. Selain bermanfaat untuk meningkatkan pamor promosi produsen, tentunya juga untuk lebih menjamin keamanan pihak konsumen.

Dengan semakin maraknya bisnis kuliner menjamur ada di mana-mana, tentunya hal tersebut harus berbanding lurus dengan kesadaran produsen akan penyajian produk bermutu unggulan. Selain berpotensi positif untuk kelangsungan bisnis, hal tersebut termasuk wujud kepedulian akan pelanggan yang tak bisa diabaikan begitu saja. Lebih lanjut tentang detail HACCP dalam bisnis kuliner berikut ini kami sajikan ya.

Memahami HACCP untuk Cakupan Produk Pangan

Cakupan Microbiological Hazard

Hazard Analysis and Critical Control Point atau disingkat HACCP dalam cakupannya juga terkait dengan pengawasan potensi bahaya kontaminasi dari makhluk mikrobiologi. Misalnya saja bisa kita sebutkan yakni kontaminasi jamur, virus, bakteri dan yang lainnya yang sangat mikro atau kecil serta super berpotensi mencemari produk makanan. Makhluk mikrobiologi ini biasanya menyebabkan penyakit bahaya.

Mulai dari ancaman E. Coli serta Salmonella yang marak mengancam wilayah infeksi dareah tropis semisal Indonesia. Mulai dari gangguan cerna hingga demam tipus dapat menjadi dampak infeksinya. Biasanya kuman mikrobiologi tersebut menginfeksi produk makanan yang kurang terjaga mulai dari pengolahan hingga pengemasan serta distribusinya sampai ke tangan konsumen yang mengonsumsi.

Cakupan Chemical Hazard

HACCP juga tentunya mencakup perihal pencegahan potensi kontaminasi bahan kimia yang membahayakan bagi konsumen. Bahan kimia tersebut bisa yang berasal dari bahan olahan makanan. Mungkin saja dalam proses penanaman sayur atau peternakan daging hewan dipergunakan bahan kimia yang berpotensi bahaya. Semisal pestisida, insektisida, fungisida maupun bahan membahayakan lainnya.

Selain dari analisa bahaya bahan kimia pada bahan olahan makanan, juga wajib diperhatikan saat pengolahan. Apakah misalnya dicampurkan bahan tambahan atau aditif kimiawi yang sekiranya juga dapat merugikan utamanya bagi kondisi kesehatan jangka panjang konsumen. HACCP tentunya memiliki komitmen misi yang menyeluruh untuk memastikan jaminan produk makanan benar-benar aman.

Cakupan Physical Hazard

Cakupan HACCP untuk sisi potensi ancaman fisik, biasanya akan lebih mudah terlihat. Namun tentunya juga tetap membutuhkan ketelitian ekstra untuk memastikan produk makanan steril dari bahan fisik membahayakan tersebut.

Misalnya saja adanya komponen rambut, pasir, batu kecil, sobekan plastik dan yang seterusnya bisa mengontaminasi produk makanan yang tengah dibuat tersebut. Higienitas serta dedikasi profesionalisme wajib selalu dijaga demi mutu produk baik.

Memahami HACCP untuk Proses Produksi Pangan

Pengantaran dan Penyimpanan Bahan

Konsep HACCP dalam mengatur proses pengantaran bahan dari penyuplai serta bagaimana cara menyimpannya tentu juga sangat concern terjaga. Apakah produk tersebut diperlakukan secara biasa pada suhu ruangan, atau pada suhu dingin kulkas, atau bahkan berupa produk beku yang harus disimpan dalam freezer. Hal tersebut penting diperhatikan untuk meminimalisir kontak bahaya utamanya bakteri.

Persiapan dan Proses Memasak

Konsep HACCP dalam proses persiapan sekaligus memasak meliputi saat pengeluaran dari tempat penyimpanan, preparasi pengolahan, serta teknik pengolahannya. Apakah langsung dibakar kontak dengan air, direbus atau digoreng atau apakah disajikan dalam bentuk mentahan semisal olahan sushi dan seterusnya. Potensi kontaminasi biologis, kimia serta fisik perlu diperhatikan semua.

Penyimpanan Panas serta Dingin

Setelah bahan makanan benar-benar diperhatikan saat suplai, penyimpanan, persiapan serta pengolahannya maka tak kalah penting perhatikan juga penyimpanan paska memasaknya. Apakah itu produk dingin yang membutuhkan disimpan di lemari es. Atau apakah makanan tersebut harus disimpan di lemari hangat, termos minuman atau bahkan penghangat nasi dan yang lain sebagainya.

Penyajian dan Distribusi Konsumen

Konsep HACCP dalam proses menyajikan produk pada tahap lumayan akhiran, yakni terkait dengan kontak yang dilakukan selama penyiapan distribusi dari produsen ke konsumen. Kontak tersebut meliputi saat penyajian, dilakukan plating dengan metode bagaimana termasuk terkait higienitasnya. Lalu juga proses pendistribusian terhadap konsumen, secara langsung, pesan antar atau ekspedisi.

Demikianlah uraian yang kami sajikan dalam rangka semakin dalam memahami HACCP, serta penerapan lebih lanjutnya dalam proses penyajian produk kuliner. Anda juga bisa lebih serius mengunjungi situs Badan Sertifikasi ISO resmi terkait dengan spesialisasi jaminan produk pangan untuk meningkatkan kualitas produk Anda saat ini. Semoga info kali ini bermanfaat serta dapat menambah wawasan ya.