Pengertian Konjungsi 

stocksnap.io

Ada beberapa jenis kata didalam bahasa indonesia salah satunya adalah kata konjungsi. Penegertian kata konjungsi menurut KBBI adalah penghubung antar kata, antar frasa, antar klausa dan antar kalimat. Sudah menjadi keharusan jika kita sebagai orang indonesia memahami kalimat ini, larena setiap tulisan selalu membutuhkan kata konjungsi agar tulisan mudah dibaca dan dipahami.

Apalagi generasi generasi melenial sudah seharusnya memberikan contoh menulis dengan bahasa yang sesuai kbbi, karena bahasa yang baik juga akan memudahkan pembaca dalam memahami isinya. Bahasa yang baku juga akan menggambarkan kualitas dari sipenulis itu sendiri. Kira kira anda termasuk golongan yang mana? Lanjut.

Sebenarnya konjungsi sangat mudah dipahami apabila anda terbiasa membaca dan menulis secara rutin. Langkah awal ketika anda membaca, anda harus menggaris bawahi setiap kata yang menyambungkan, antar kalimat, antar klausa, antar, frasa dan antar kata. Setelah anda bisa memahami kata kata perangkai tersebut, teruskan dengan memetakan jenis jenis kata konjungsi.

Jenis Jenis Kata Konjungsi

Kata konjungsi memiliki banyak jenis yang semuanya mempunyai fungsi yang berbeda beda, jika salah menempatkan jenis kata konjungsi didalam kalimat maka juga akan menghasilkan makna yang berbada. Inilah pentingnya kenapa kita harus memahami jenis jenis konjungsi secara tuntas. Mari kita ulas satu satu, sebagai berikut:

Kata konjungsi berjumlah sekitar 18 jenis, diantaranya: konjungsi aditif, konjungsi pertentangan, konjungsi sebab, konjungsi akibat, konjungsi disjungtif, konjungsi waktu, konjungsi final, konjungsi syarat, konjungsi tak bersyarat, konjungsi korelatif, konjungsi penegas, konjungsi penjelas, konjungsi pembenaran, konjungsi urutan, konjungsi pemberantasan, konjungsi penanda, konjungsi situasi. Namun disini kita hanya akan mengulas beberapa jenis konjungsi yang paling esensial.

 Contoh Contoh Kata Konjungsi

Yang pertama akan kita bahas adalah konjungsi aditif, konjungsi aditif adalah menggabungkan dua kata atau frasa yang memiliki unsur sederajat, kata yang tergolong dalam konjungsi aditif yaitu: dan, lagi pula dan serta. Penggunaan dalam kalimat contohnya: baju dan celananya bagus. memakan makanan higenis rasanya lebih enak, serta menyehatkan tubuh.

Konjungsi pertentangan berfungsi dalam menggabungkan kata yang bertentangan yang memiliki unsur sederajat, menjadi dalam satu bagian yang isinya lebih mudah dipahami. Golongan kata konjungsi pertentangan seperti: tetapi, sedangkan, akan tetapi, sebaliknya dan namun. Contoh dalam kalimatnya adalah: wajahnya cantik akan tetapi giginya ompong. Dua orang kembar yang satu hobi makan sedangkan yang satu hobi minum.

Kata yang ketiga yaitu konjungsi sebab, konjungsi sebab berfungsi dalam menggabungkan kata, frasa atau kalimat yang membahas tentang sebab terjadinya peristiwa. Golongan kata dari konjungsi sebab yaitu: karena, sebab, kerena itu, sebab itu. Contoh dalam kalimatnya ialah: aku sangat membencinya sebab dia selalu menghinaku.

Yang selanjutnya yaitu konjungsi akibat. Konjungsi ini kebalikanya dari konjungsi diatas, yaitu menggabungkan kata yang menjelaskan dari sebuag akibat. Contoh katanya: sehingga, akibat  dan sampai. Contoh dalam kalimatnya yaitu: gara gara membuang sampah disungai akibatnya air meluap hingga pemukiman.

Konjungsi disjungtif yaitu menggabungkan kata yang memiliki unsur sedrajat namun harus memilih untuk kata tertentu. Golongan kata disjungtif yaitu: maupun, baik... baik dan entah... entah. Adapun contoh dalam kalimatnya ialah: dia sudah lama sekali tidak ada kabar, entah masih hidup entah sudah mati.

Konjungsi waktu, ialah menggabungkan dua peristiwa yang tidak terjadi dalam waktu bersamaan. Golongan kata yang termasuk dalam konjungsi waktu adalah: sesudah, sebelum, ketika, bila, sampai, demi, sementara, seraya, semenjak, tatkala dan hingga. Penggunaan dalam kalimt contohnya: sifatnya berubah semenjak dia tinggal di pesantran.

Berikutnya yaitu konjungsi final, merangai kata, kalimat menjadi kebih lebih jelas. Golongan dari konjungsi ini seperti: agar, untuk dan supaya. Contoh dalam kalimatnya: bekerja dengan sungguh agar menjadi sukses, dia kepasar untuk membeli sauran, olahraga yang rutin supaya sehat.

Konjungsi syarat menggabungkan kata yang akan terjadi apabila syaratnya terpenuhi, kata yang terdalam konjungsi syarat yaitu: asalkan, jika, apabila, kalau dan jikalau. Penggunaan dalam kata seperti: menurutlah denganku jika kau ingin selamat, aku rela pergi asalkan kau bahagi. pernikahan menjadi bahagia apabila keduanya saling mencintai.

Konjungsi tak bersyarat menggabungkan dua kalimat yang bisa terjadi meskipun syaratnya tak terpenuhi. Golongan katanya ialah: meskipun, walaupun dan biarpun. Dalam penggunaan kalimat misalnya: setiap orang akan mati meskipun dia sakti, cinta tak mengenal usia, walaupun tua ataupun muda.

Konjungsi korelatif berfungsi menggabungkan dua kata yang masih terdapat korelasi, kata yang tergolong dalam konjungsi korelatif yaitu: tidak hanya, tetapi juga, sedemikian rupa, sehingga, semakin, maupun. Contoh dalam kalimatnya ialah: berorganisasi tidak hanya belajar iven tetapi juga menambah jaringan.

Konjungsi penegas yeitu menengaskan kalimat agar lebih mudah dalam menyerap isi tulisan.  Golongan katanya ialah: yakni, apalagi, misalnya, yaitu dan akhirnya. Contoh dalam kalimatnya: kalo ingin hidup tenang yakni beribadahlah yang tekun.

Jika anda memahami jenis jenis konjungsi diatas dipastikan tulisan tulisan nada akan teruraui dengan baik, enak dibaca dan mudah dipahami. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi semua materibelajar tentang kata kata konjungsi sesuai bahasa indonesia yang baik dan benar.