Sudah Tahu Sejarah Pekanbaru Riau? Simak Disini

pexels.com

Pekanbaru merupakan kota yang ibu kotanya Pekanbaru yang sekaligus sebagai ibu kota Provinsi Riau. Pekanbaru di pimpin oleh seorang walikota yang memerintah kawasan yang luasnya mencapai 632.27 km. Jumlah penduduk kota ini sebanyak 769.497 jiwa. Namun pernahkah kamu ingin tahu tentang sejarahnya? Karena dibalik nama Pekanbaru Riau ada kisah yang cukup menarik. Yuk simak ulasannya.

Dahulunya Pekanbaru Disebut Dengan Senapelan

Pekanbaru dahulunya memang lebih dikenal dengan nama Senapelan, dimana pada saat itu dipimpin oleh kepala suku yang dikenal dengan Batin. Hingga daerah teersebut terus berkembang dan menjadi dusun Payung Sekaki yang letaknya berada di Muara Sungai Siak. Dan pada tahun 1969 pada masa pendudukan Belanda yang diperluas wilayahnya membuat Senapelan menjadi tempat berhentinya kapal kapal milik Belanda.

Senapelan menjadi pusat perdagangan baik yang diangkut ke pedalaman maupun dari luar. Apalagi Senapelan memiliki lokasi yang strategis sehingga menjadi lalu lintas perdagangan yang penting. Ini juga yang membuat akhirnya ada jalur darat Teratak Buluh, Tangkerang sampai Senapelan. Itulah yang membuat Senapelan akhirnya seperti gerbang untuk perdagangan yang memegang peranan penting.

Perkembangan Senapelan hingga menjadi Pekanbaru Riau ternyata masih panjang. Senapelan berkiatan erat dengan Kerajaan Siak Sri Indra, dimana salah satu sultannya akhirnya menetap di Senapelan. Membangun sebuah  istana yang berada di Kampung Bukit dan diperkirakan berada di Masjid Raya saat ini. Menurut catatan Senapelan populer dengan nama Pekanbaru setelah diresmikan pada 21 Rajab tahun 1204H yang juga jadi hari jadi Pekanbaru.

Pekanbaru Berubah Sebagai Ibu Kota Propinsi Riau

Menurut Penetapan Gubernur Sumatra No. 103 pada 17 Mei 1956, Pekanbaru dijadikan daerah Otonomyang diberikan sebutan Harminte atau Kota Baru. Pada saat itu juga sekaligus dijadikan sebuah Kota Praja Pekanbaru. Sampai di tahun 1958, Pemerintah Pusat menetapkan ibukota Provinsi Riau permanen. Karena sebelumnya Tanjung Pinang menjadi ibu kota provinsi Riau untuk sementara pada saat itu, sampai akhirnya mucul keputusan tersebut.

Berkaitan dengan hal tersebut Menteri Dalam Negeri mengirimkan surat pada Gubernur Riay di tanggal 30 Agustus 1958. Menanggapi surat tersebut Badan Penasehat meminta untuk dibentuk Panitia Khusus. Yang pada tanggal 22 September di kabulkan membentuk tim penyidik. Dari hasil penyidikan Pekanbaru Riau akhirnya menjadi ibu kota provinsi Riau di 20 Januari 1959. Semua yang di Tanjung Pinang akhirnya di pindah ke Pekanbaru.

Perjalanan panjang ini akhirnya membuat Pekanbaru resmi menjadi ibu kota Provinsi dengan berbagai pertimbangan. Kota ini setiap tahun mengalami perkembangan yang signifikan mulai dari 1960 yang mendapatkan perluasan wilayah. Kegiatan pembangun yang meningkat disusul dengan kegiatan penduduk yang makin meningkat. Hingga akhirnya Pekanbaru dibagi menjadi 58 kelurahan pada tahun 2003. Sampai saat ini kota ini juga mengalami peningkatan.