Apakah IP Masih dibutuhkan dalam melamar pekerjaan?

pxhere.com

Indeks Prestasi (IP) dalam dunia perkuliahaan merupakan sebuah nilai yang sangat diidam-idamkan oleh sebagian besar mahasiswa. Pasalnya, dengan tingginya nilai IP, memberikan sugesti bahwa mahasiswa tersebut memiliki kemampuan penguasaan materi perkuliahan yang baik.

Kenyataan dilapangan menunjukkan bahwa IP tidak selalu menujukkan bahwa mahasiswa tersebut memiliki kemampuan penguasaan materi yang baik. Lalu, apakah IP masih dibutuhkan terutama dalam melamar pekerjaan terutama saat melampirkan di surat lamaran kerja?

Sebelumnya perlu diketahui bahwa IP didapat dari nilai perbandingan jumlah nilai dan SKS (Sistem Kredit Semester) yang telah di ambil selama satu semester. Besarnya IPK akan diketahui setelah kamu menyelesaikan seluruh SKS yang dibutuhkan untuk mencapai gelar dalam perkuliahan, baik itu, diploma, sarjana, magister, maupun doktor.

Namun, saat ini sudah bukan rahasia umum lagi bahwa nilai IP bisa saja dimanipulasi oleh pihak kampus. Tujuannya adalah agar reputasi dari kampus itu sendiri yang akan meningkat jika banyak mahasiswanya yang mencapai nilai IP tinggi. Untuk itu dalam artikel ini akan dijelaskan mengenai apakah IP masih dibutuhkan dalam melamar pekerjaan.

1. Asumsi terhadap besaran nilai IP

Seperti yang telah dijelaskan dalam pengantar sebelumnya, besaran IP dianggap memberikan informasi bahwa mahasiswa tersebut memiliki tingkat penguasaan materi perkuliahan yang baik.

Namun, perlu diketahui juga bahwa tingginya nilai IP saat ini seringkali sudah dimanipulasi. Dengan kemudahan mahasiwa mendapatkan nilai yang baik, tentu besaran nilai IP juga akan meningkat pula.

Untuk itu, saat ini besaran nilai IP bagi sebagian orang masih dianggap penting namun tidak sedikit pula yang menganggap nilai IP tidak memiliki pengaruh bagi kompetensi dari mahasiswa tersebut. Kesimpulan dalam kasus ini adalah IP masih dianggap penting saat ini dalam mencari kerja.

2. Dilirik oleh perusahaan

Dengan adanya nilai IP, biasanya perusahaan akan lebih tertarik dengan mahasiswa yang memiliki nilai IP tinggi. Namun, saat ini banyak perusahaan yang tidak terlalu mempermasalahkan nilai IP.

Saat ini nilai IP hanya dijadikan sebagai batas minimum agar kamu bisa melamar pekerjaan di perusahaan tersebut. Namun, semakin besar nilai IP juga tidak membuat peluangmu lebih besar untuk diterima dan bekerja.

Perusahaan lebih melirik para pelamar kerja yang memiliki pengalaman kerja serta kemampuan yang baik dalam bekerja. Kesimpulan berdasarkan kasus ini adalah, besaran IP masih dianggap penting namun semakin tinggi IP tidak menjamin kamu akan bisa diterima bekerja di perusahaan tersebut.

3. Sebagai ajang untuk meningkatkan reputasi kampus

Jika sebelumnya besaran nilai IP berguna untuk melihat kualitas dari setiap mahasiswa, saat ini besaran IP justru lebih dibanggakan oleh pihak kampus,. Dengan tingginya nilai IP akan menjadikan kampus itu memiliki reputasi yang bagus.

Jika reputasi kampus tersebut baik, tentunya kamu juga akan diuntungkan berkuliah di kampus tersebut. Kesimpulan dari kasus ini adalah IP masih memberikan keuntungan bagi mahasiswa dan memudahkan dalam mencari pekerjaan.

4. Banyak orang yang sukses tanpa bantuan nilai IP

Untuk poin ini, kamu dapat melihat contoh orang yang berhasil suskes dalam kehidupannya tanpa bantuan nilai IP. Para pendiri perusahaan besar banyak juga yang tidak menyelesaikan perkuliahannya karena teori yang didapat tidak dibutuhkan dalam memulai bisnisnya.

Dengan semakin banyaknya kisah hidup tersebut, tentunya akan menjadikan perusahaan saat ini tidak mengukur kemampuan seorang pencari kerja hanya dari nilai IP semata. Kesimpulan dari kasus ini adalah IP bukan modal utama bagi seseorang dalam meraih kesuksesan.

5. Pengalaman jauh lebih berharga bila dibandingkan hanya besaran nilai IP semata

Saat ini banyak pelamar kerja yang membuat sebuah curriculum vitae yang menarik. Dengan curriculum vitae yang menarik maka akan menjadikan bagian personalia mudah untuk membaca riwayat hidupmu.

Perlu diketahui bahwa poin utama yang dilirik oleh bagian personalia bukanlah nilai IP yang tinggi, melainkan pengalaman dan kemampuan apa yang dimiliki oleh pelamar kerja tersebut. Untuk itu, kamu haruslah memperbanyak pengalaman kerja dan pengalaman organisasi ketika berada di bangku perkuliahan.

Selain itu, kamu disarankan agar memperbanyak skill yang nantinya dapat berguna ketika melamar pekerjaan. Kesimpulan dari kasus ini adalah besaran nilai IP sudah tidak menjadi hal utama yang dilirik oleh perusahaan, melainkan pengalaman dan skill yang dibutuhkan oleh pihak perusahaan dalam melamar pekerjaan.

Demikianlah artikel mengenai pengaruh IP dalam dunia pekerjaan. Kesimpulan yang dapat diambil secara garis besar dalam artikel ini adalah, IP bukanlah sebuah hal mutlak yang perlu kamu kejar.

Kamu harus menguasai ilmu dalam perkuliahan terlebih dahulu dan meningkatkan softskill yang berguna agar kamu tidak kebingungan dalam proses mencari pekerjaan. Jika kamu sudah menguasai perihal penguasan kemampuan tersebut, nilai IP juga dengan sendirinya akan meningkat.

Selain itu, pengalaman kerja dan pengalaman organisasi adalah hal yang penting dan memberikan nilai lebih dalam proses mencari kerja. Untuk itu, terus tingkatkan kualitas dirimu dan jangan patah semangat jika nilai IP tergolong kecil. Tetap semangat dalam meraih kesuksesan dan semoga informasi dalam artikel ini bisa membantu kamu.