Waspada Terhadap Resiko Darah Tinggi Saat Hamil 9 Bulan

 

Gangguan kesehatan pada ibu hamil sering kali terjadi. Gangguan tersebut akan semakin mengkhawatirkan jika kandungan telah menginjak usia 9 bulan. Salah satu masalah kehamilan di usia 9 bulan adalah mengalami tekanan darah tinggi. Tekanan darah tinggi yang dialami oleh ibu yang kandungannya telah memasuki usia 9 bulan dapat membahayakan proses kelahiran. Dampak terparah yang mungkin terjadi adalah kematian ketika ibu melahirkan. Tekanan yang dialami oleh ibu hamil usia 9 bulan sendiri dapat terbagi menjadi beberapa jenis. Pembagian jenis tekanan darah tinggi pada ibu hamil dibagi berdasarkan dengan waktu dimana kondisi darah tinggi ditemukan.

Tekanan darah tinggi ketika hamil 9 bulan dapat membuat  kerusakan pada organ ibu. Kontrol tekanan darah yang buruk dapat menyebabkan kerusakan organ secara permanen. Kerusakan organ dapat terjadi pada hati, jantung, ginjal dan otak. Jika organ-organ tersebut mengalami kerusakan parah, ibu yang sedang hamil 9 bulan dapat mengalami kematian. Darah tinggi pada ibu hamil juga dapat menyebabkan aliran darah menurun ke arah plasenta. Pembuluh darah yang berada di plasenta berperan untuk mengantarkan nutrisi dan oksigen ke janin. Tumbuh kembang janin yang dikandung ibu akan mengalami perlambatan jika aliran darah yang berada di plasenta mengalami gangguan. Guna menjaga aliran darah tetap terjaga, ibu hamil harus menjaga tekanan darahnya dengan baik.

Tekanan darah yang tinggi juga akan menyebabkan terjadinya abrupsio plasenta. Kondisi ini terjadi ketika plasenta terlepad dari dinding rahim sebelum persalinan terjadi. Jika kondisi komplikasi ini terjadi, ibu yang hamil 9 bulan juga akan mengalami preeklampsia. Ibu hamil yang mengalami preeklampsia akan ditandai dengan pendarahan hebat. Pendarahan ini tentunya dapat mengancam nyawa ibu hamil. Tidak hanya nyawa ibu hamil yang terancam, kehidupan bayi yang dikandung juga akan hilang. Hilangnya nyawa bayi dapat terjadi akibat asupan nutrisi dan oksigen dari plasenta tidak terpenuhi dengan semestinya. Eklampsia menjadi dampak lainnya yang dapat terjadi pada ibu hamil yang menderita darah tinggi. Ketika ibu hamil menderita eklampsia, ia akan mengalami kejang.